Jumat, 06 Juni 2014

Tips Fotografi Still Life

SEFASnet,..
Tidak banyak macam fotografi selain still life yang dipraktekkan pada jaman dulu ketika masa-masa pertama kamera ditemukan. Dulu dibutuhkan masa exposure yang lama untuk memotret sebuah objek, sehingga benda yang diam adalah objek yang ideal. Bagaimanapun, seiring berkembangnya teknologi, ketertarikan untuk memotret still life masih tetap menjadi salah satu pilihan fotografer profesional hingga saat ini.
Di puncaknya, fotografi still life menjanjikan bisnis yang menggiurkan karena majalah, katalog, dan website selalu membutuhkan foto produk. Ada banyak keuntungan bekerja dengan still life yang seringkali dianggap remeh, jadi dengan uraian dalam tutorial ini semoga kamu juga tertarik untuk mulai berkreatifitas dan mencoba genre ini.

Persiapan Pertama
Berlawanan dengan persepsi umum, kamu tidak perlu sebuah studio atau lokasi yang mewah untuk memulai fotografi still life. Kamu bahkan bisa mulai di rumah dengan memanfaatkan sebuah meja yang diletakkan di samping jendela
, sebuah backdrop sederhana dan beberapa buah lampu.

set-up super sederhana yang saya buat di rumah

hasil foto yang saya dapat dari set-up diatas :)

Still life sangat berbeda dari fotografi landscape atau portrait, dimana objek sudah disediakan berikut begitu banyak variabel pendukung yang bisa membantu pengaturan komposisi dan penempatan dalam frame. Sementara dengan still life, kamu yang memegang semua kontrol. Bagaimana sebuah benda bisa tampak menarik dalam foto, seluruhnya ada di tangan kamu. Kadang variabel yang disediakan sangat minimal sehingga kamu harus berpikir ekstra kreatif untuk membuat foto still life yang sempurna.

Memilih Objek
Apa yang akan kamu foto sepenuhnya terserah pada kamu. Carilah sesuatu di sekitar rumah yang sederhana tapi menarik untuk difoto. Jangan terpaku pada benda-benda seperti bunga atau buah hanya karena orang lain memotret objek-objek itu, berpikirlah out of the box tapi tanpa jadi terlalu ambisius.
Jika kamu sedang di luar rumah dan melihat sesuatu yang menarik, bawalah pulang (jika memungkinkan, dan jangan mencuri! :D ) atau catat benda apa itu untuk kemudian kamu coba untuk buat foto still life-nya di rumah. Hindarilah objek dengan permukaan yang memantulkan cahaya seperti kaca dan besi karena – untuk permulaan – mereka akan sulit difoto berhubungan dengan lighting. Begitu kamu sudah menguasai foto-foto objek tunggal, coba campur dengan beberapa objek lain dengan bentuk, warna, tekstur yang kontras dan lihat hasilnya.

Pencahayaan
Lighting tidak harus mahal. Manfaatkan yang ada di rumah atau yang ada dalam jangkauan budget kamu. Ingatlah bahwa dengan still life kamu yang memegang seluruh kontrolnya. Jadi, kalau kamu mau, carilah sebuah ruangan yang bisa tertutup dari semua cahaya matahari sehingga kamu bisa mengatur keseluruhan lightingnya.

Still life.

dari Brandon Harris
memanfaatkan pencahayaan natural dari jendela
Lampu biasa pun bisa sangat efektif jika digunakan dengan benar. Pastikan kamu mengatur set up lighting dengan posisi berlainan, tidak seluruh cahaya harus datang dari arah depan objek. Pencahayaan dari samping dan belakang akan menambah bayangan dan kedalaman yang menarik pada foto. Sebagai pilihan, pilihlah ruangan yang tersinari dengan baik lewat jendela, dan gunakan ruangan ini untuk kepentingan fotomu. Cahaya natural yang datang dari satu sisi akan menerangi objek lalu kamu bisa tambahkan sesuatu semacam reflektor atau lampu tambahan untuk menambah keindahan.

Tripod Dan Sudut Pemotretan
Tergantung pada situasi lighting, kamu mungkin perlu sebuah tripod dan shutter release. Jangan biarkan kamera terus menerus ada di satu tempat. Gantilah sudut pengambilan gambar untuk satu objek. Cobalah sudut yang selevel dengan objek atau cobalah bird’s-eye-view dengan menempatkan kamera lebih tinggi dari objek. Tapi berhati-hatilah jangan sampai bayangan kamera jatuh di atas objek.

Gunakan Backdrop Yang Benar
Memiliki backdrop yang cocok dengan objek sangatlah penting untuk menentukan keberhasilan foto still life-mu. Lebih baik gunakan yang sederhana tapi bagus, sehingga tidak mengganggu objeknya sendiri. Tembok polos atau selembar besar kertas putih atau warna lain akan ideal untuk keperluan ini.
Pikirkan apakah pilihan background akan memberi kontras pada objek, atau kamu ingin yang netral, atau apakah warnanya mendukung tone pada objek. Untuk benda yang lebih kecil, kamu mungkin tidak membutuhkan backdrop tapi sebuah permukaan yang cukup luas untuk meletakkan benda tadi. Kain beludru akan ideal karena menyerap cahaya dan tampak seperti permukaan yang solid.

Mengatur Komposisi
Pertimbangkan untuk menggunakan rule-of-thirds, apakah komposisi ini bisa diterapkan pada foto still lifemu? Pastikan tidak ada gangguan dalam frame; hanya objek dan backdrop. Pastikan untuk mencari variasi komposisi sepanjang pemotretan dan pikirkan sesuatu yang tidak biasa. Kemana kamu ingin mengarahkan pandangan? Apakah kamu ingin memanfaatkan negative space atau sebaliknya ingin memenuhi frame? Perhatikan fitur yang menarik dari objek, apa kegunaannya, apakah kamu harus memasukkannya dalam sebuah konsep atau ia bisa berdiri sendiri?

Still Life with Hostas
“Still Life with Hostas” – keeva999
sangat sederhana tapi juga sangat cantik dengan tambahan tekstur pada post-processing

Gunakan Waktu Sebanyak Yang Kamu Perlukan
Tidak seperti memotret landscape yang pencahayaannya cepat berubah atau portrait yang modelnya bisa bosan kalau terlalu lama berpose, dengan still life kamu bisa ambil waktu sebanyak mungkin sementara objek dan pencahayaannya akan terus sama. Ini berarti kamu bisa bereskplorasi dengan lebih santai. Kalau kamu mulai jenuh, tinggalkan dulu set up-nya, buat secangkir kopi, lalu kembali lagi saat kamu sudah lebih fresh. Selain itu, kamu juga bisa selalu mendapatkan gambar yang tajam karena objeknya tidak bergerak. Kalau memungkinkan, gunakan lensa makro, reversed lens, atau pengaturan makro pada kamera.

Manfaatkan Untuk Profesi
Masih banyak sekali permintaan untuk foto still life, terutama karena sekarang sangat mudah bagi seorang fotografer untuk memasukkan hasil karyanya sebagai stock photo online yang bisa diakses oleh majalah, publikasi bisnis, dan content online. Kalau kamu sudah membuat beberapa foto, jangan takut untuk membaginya secara online. Jadi, setiap kali kamu mencoba membuat foto still life, bayangkan kamu sedang bekerja untuk permintaan orang lain dan mungkin foto-foto yang kamu buat bisa menghasilkan uang untukmu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar