Kamis, 02 Agustus 2012

83 Juta Akun di Facebook Palsu


Dalam laporan pendapatan kuartal pertamanya sebagai perusahaan publik, Facebook mengungkapkan jejaring sosialnya saat ini memiliki 955 juta pengguna aktif bulanan dan 543 juta pengguna mobile aktif bulanan.

Facebook juga melaporkan, hampir 20 persen dari data terbaru jumlah penggunanya, sebanyak 102 juta pengguna di bulan Juni mengakses Facebook hanya dari perangkat mobile.

Berapa banyak dari akun ini yang palsu? Facebook memperkirakan, ada 8,7 persen akun palsu di Facebook atau sekitar 83,09 juta akun. Demikian keterangan yang dilansir Cnet, Kamis (2/8/2012).

Soal akun palsu ini, angka terbaru memperlihatkan adanya lonjakan besar, baik dari segi angka kasar maupun persentase. Maret silam, Facebook menyebut 5-6 persen akun palsu atau duplikat. Kala itu, persentase tersebut diperkirakan setara dengan 42,25 juta hingga 50,70 juta pengguna.

Adapun akun duplikat yang dimaksud adalah akun yang dibuat pengguna selain akun utama mereka. Sementara akun palsu, dibagi menjadi dua kategori, pertama akun kesalahan klasifikasi pengguna, dimana pengguna membuat profil personal untuk bisnis, organisasi atau entitas non-manusia seperti hewan peliharaan.

Kedua, adalah akun yang tidak diinginkan, yakni akun yang merepresentasikan profil pengguna yang ditujukan untuk keperluan seperti melanggar term of service seperti aktivitas spamming.

"Akun kesalahan klasifikasi pengguna tercatat sekitar 2,4 persen dan akun yang tidak diinginkan sekitar 1,5 persen," pungkas Facebook.
 

sumber: detikcom

Rabu, 01 Agustus 2012

Pegawai di Prancis Dipecat Karena Puasa


Seorang walikota di Prancis memecat empat instruktur di sebuah kamp musim panas anak-anak karena berpuasa selama Ramadan. Menurut walikota tersebut, pegawai yang tidak makan bisa membahayakan keselamatan anak-anak.

Diberitakan BBC, Selasa 31 Juli 2012, keempat instruktur itu dipecat pada 20 Juli lalu, saat awal puasa di Prancis, oleh walikota Gennevilliers, sebelah barat Prancis. Keempatnya kedapatan berpuasa dan tidak makan siang ketika bekerja.

Walikota bernama Jacques Bourgoin berdalih bahwa mereka telah menyalahi kontrak. Dalam kontrak, terdapat klausa yang mewajibkan makan siang bagi seluruh pegawai.
Klausa ini dicantumkan setelah beberapa tahun lalu seorang anak terluka parah karena instruktur wanita di tempat tersebut terlalu lemah akibat tidak makan.

"Mereka tidak menghargai kontrak yang bisa membahayakan keamanan fisik dari anak-anak yang menjadi tanggung jawab mereka," kata Bourgoin.

Keputusannya ini langsung mendapatkan kecaman keras dari pemuka agama Islam dan aktivis HAM di Prancis. Mereka mengatakan bahwa puasa adalah masalah kebebasan individu, tidak ada hubungannya dengan kontrak.

Lagipula menurut laporan yang diterima BBC, beberapa perusahaan di Prancis mengatakan bahwa berpuasa tidak berpengaruh terhadap performa karyawan mereka.

Rencananya, keempat pegawai yang dipecat tersebut akan mengajukan masalah ini ke pengadilan. Namun, sebelum hal tersebut dilakukan, dewan kota Gennevilliers memutuskan untuk menganulir keputusan pemecatan dan merevisi klausa dalam kontrak.

Walaupun menerima keputusan tersebut, namun Bourgoin masih keras kepala. Dia mengatakan akan menggelar arena debat soal masalah ini pada September mendatang



sumber : vivanews